Arduino Mikro

Mengenal Komponen Elektronika Dasar

Komponen Elektronika

Sebelum ingin membuat sebuah robot, diwajibkan bagi kalian untuk mempelajari tentang komponen elektronika dasar. Hal ini dikarenakan komponen elektronika dasar merupakan salah satu dari 3 komponen pembentuk utama robot. Secara singkat akan kita bahas bahwa yang termasuk kedalam komponen elektronika merupakan semua yang berhubungan dengan listrik.

Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai kontroller, aktuator, sensor, baterai, kabel, dan semua yang menjadi komponen bagian utama dalam robot yang merupakan beberapa komponen elektronika. Akan tetapi pada artikel kali ini yang akan kita pelajari lebih sederhana. Adapun itu, yaitu komponen-komponen kecil yang pada umumnya disebut komponen elektronika dasar. Jadi, apakah saja itu komponen-komponen elektronika dasar?

1. Resistor
Gambar dan Simbol Resistor

Merupakan komponen yang banyak digunakan untuk menghambat dan mengatur arus listrik pada semua rangkaian elektronika. Adapun nilai hambatan pada resistor disebut Ohm (Ω), dan hambatan pada resistor disebut resistansi atau resistance. Yang mana resistor ini tidak memiliki polaritas atau nilai positif negatif pada kakinya, sehingga apabila akan dipasang terbalik seperti apapun tetap sama saja.

Adapun resistor tergolong kedalam beberapa jenis, diantaranya :

Fixed Resistor (Resistor Tetap).
Merupakan jenis resistor yang mana nilai hambatannya tidak dapat berubah-ubah. Dan untuk membaca nilai resistor ini ada caranya, yaitu dengan cara membaca warna gelang yang berada pada resistor. Namun yang paling sering digunakan pada projek Arduino dengan bertegangan 5V adalah bernilai 220 Ohm yang mana berfungsi untuk menghambat arus listrik yang masuk ke lampu LED, nilai 1K Ohm untuk Push Button, dan nilai 10K Ohm untuk LDR.

Fixed Resistor

Variabel Resistor (Potensiometer).
Pada umumnya disebut Potensiometer, akan tetapi ada juga yang ukurannya lebih kecil dan biasanya disebut Trimpot. Perbedaannya, Potensiometer dapat langsung diputar menggunakan tangan untuk mengatur nilai hambatannya, sedangkan untuk Trimpot memerlukan alat seperti obeng. Akan tetapi keduanya sama-sama dalam jenis resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah, dengan cara diputar. Selain itu ada juga Variabel Resistor yang jenisnya Slider, namun dalam rangkaian elektronika jarang digunakan.

Jenis Variabel Resistor


Light Dependent Resistor (LDR).
Merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya dapat dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang berada disekitarnya, umumnya sering disebut sebagai sensor cahaya dan biasanya digunakan pada Robot Light Follower. Agar dapat bekerja dengan baik khususnya pada Arduino, LDR memerlukan resistor yang bernilai tetap (Fixed Resistor) dengan nilai 10K Ohm atau selebihnya. Dapat juga menggunakan Trimpot apabila ingin lebih praktis.
LDR


Thermistor (NTC/PTC).
Komponen ini gabungan dari Thermo (suhu) dan Resistor. Merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya dapat dipengaruhi oleh suhu. Yang mana terdapat dua jenis Thermistor, yaitu: Negative Temperature Coefficient (NTC), dimana nilai resistansinya akan naik apabila suhu disekitarnya turun. Kemudian satunya lagi Positive Temperature Coefficient (PTC), dimana nilai resistansi akan naik jika suhu disekelilingnya juga naik.

Thermistor


2. Kapasitor
Kapasitor Elco

Umumnya sering disebut kondensator merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara. Didalam perangkat radio, kapasitor berfungsi untuk memilih gelombang pada turner. Didalam rangkaian power suply digunakan sebagai filternya. Yang mana satuan untuk kapasitor sendiri adalah Farad (F).

Adapun Kapasitor tergolong kedalam beberapa jenis, diantaranya :

Kapasitor Biasa.
Mempunyai nilai tetap dan tidak memiliki polaritas, yang artinya tidak ada positif dan negatifnya seperti resistor. Saat ini ada banyak bahan yang digunakan untuk membuat kapasitor jenis ini, ada yang dari kertas, mika, polyster, dan juga dari keramik.

Kapasitor Biasa


Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Condensator).
Biasanya sering disingkat namanya menjadi Elco, merupakan jenis kapasitor yang nilainya tetap dan yang satu ini memiliki polaritas. Jadi, kalian tidak boleh sampai salah pasang, untuk kakinya panjang merupakan kutub positif dan yang kutub negatif berkaki pendek. Kemudian selain Elco, kapasitor yang mempunyai polaritas ada juga yang bernama Kapasitor Tantalum.

Kapasitor Elektrolit

Kapasitor Variabel (Variable Capacitor).
Merupakan jenis kapasitor yang nilainya dapat berubah-ubah.

Kapasitor Variabel

3. Induktor
Pada umumnya sering disebut juga kumparan (coil). Merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur frekuensi, filter, dan juga sebagai alat penyambung. Komponen induktor sering digunakan pada rangkaian elektronika yang berhubungan dengan frekuensi. Yang mana satuan dari induktansi pada induktor disebut Henry(H). Komponen induktor juga tergolong kedalam beberapa jenis, yaitu: Induktor yang nilainya tetap dan induktor yang nilainya dapat berubah-ubah (coil variable).

Induktor Coil

4. Dioda
Dioda

Merupakan komponen elektronika yang fungsinya untuk menghantarkan arus listrik searah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Berdasarkan fungsinya, dioda terdiri beberapa jenis, diantaranya :

Dioda Penyearah (rectifier diode).
Pada umumnya terbuat dari silikon dan fungsinya sebagai penyearah arus bolak balik dari AC ke arus DC.

Dioda Penyearah

Diode Zener (zener diode).
Adapun fungsinya sebagai pengaman rangkaain yang ditentukan oleh tegangan dioda zener bersangkutan. Dimana tegangannya disebut tegangan zener.

Dioda Zener

Light Emiting Diode (LED).
Merupakan jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya. Pada umumnya digunakan sebagai lampu penerangan yang lebih hemat dan lebih awet dari lampu pijar dan lampu neon.

LED

Dioda Foto (photo diode).
Merupakan jenis dioda yang peka terhadap intensitas cahaya, bahkan juga intensitas cahaya yang dipancarkan infra merah. Sehingga sering digunakan sebagai sensor dalam robot, adapun contohnya yaitu  robot Line Follower.

Photo Dioda

Dioda Kapasitas (varactor diode).
Merupakan jenis diode yang kapasitasnya dapat berubah-ubah, sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda ini. Apabila tegangan yang diberikan terhadap dioda ini besar, kapasitasnya akan menurun, dan apabila tegangan yang diberikan kecil, kapasitasnya menjadi besar.

5. Transistor
Transistor

Dengan adanya transistor sangat berpengaruh dalam perkembangan elektronika, hal ini dikarenakan transistor ini memiliki banyak fungsi. Misalnya ada yang sebagai penguat arus, penghubung dan pemutus (switch), stabilitas tegangan, modulasi sinyal, penyearah serta masih banyak lagi. Adapun cara kerja dari transisitor ini mirip seperti keran air, dan transistor mempunyai tiga kaki, yang disebut yaitu : Basis (B), Emitor (E), dan Collector (C).

6. Integrated Circuit (IC)
Integrated Circuit atau yang disingkat IC merupakan komponen yang terdiri dari ratusan bahkan jutaan transistor, resistor dan komponen elektronika lainnya yang menjadi sebuah rangkaian kecil. Adapun jumlah kakinya beragam mulai dari yang berkaki 3, hingga yang berkaki ratusan. Yang mana fungsinya pun beragam juga, ada yang sebagai penyambung, penguat, pengontrol, hingga media penyimpanan.

Pada umumnya, IC digunakan sebagai otak dalam peralatan elektronika yang mana khususnya robot. Sebagai contohnya IC yang digunakan pada Robot adalah Mikrokontroller seperti Arduino. Dan ada juga yang digunakan sebagai otak pada sebuah komputer yaitu processor, yang memiliki ratusan kaki.

Integrated Circuit

7. Saklar (switch)
Saklar

Merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Yang mana ada banyak jenis saklar, diantaranya :

Rocker Switch.
Merupakan jenis saklar yang paling sering digunakan, yang mana dengan cara kerja yang cukup sederhana. Sehingga arus listrik akan terhubung apabila kita menekan bagian yang bersimbol 1, dan akan terputus apabila kita tekan yang bersimbol 0.

Rocker Switch

Toggle Switch.
Komponen ini cara kerjanya mirip dengan rocker switch, namun yang membedakan hanya bentuknya saja.

Toggle Switch

Push Button (button switch).
Adapun sistem kerjanya yaitu : Arus listrik akan terhubung hanya ketika kita menekan tombolnya, dan akan terputus ketika kita lepaskan (tidak menekan). Komponen ini sering digunakan untuk tombol pada remote, dan juga sensor sentuh pada sebuah robot.

Push Button

Bump Switch.
Adapun cara kerjanya sama dengan push button, akan tetapi komponen yang satu ini lebih sensitif, dan lebih mudah untuk ditekan. Sehingga bentuk mekaniknya seolah-olah dirancang berfungsi menjadi sensor sentuh bagi robot avoider (halang rintang) sederhana.

Bump Switch

Breadboard.
Adapun untuk sebutan lainnya adalah Project Board, umumnya digunakan untuk membuat rangkaian percobaan elektronika tanpa harus melakukan penyolderan. Sehingga memudahkan kita saat mencoba membuat projek, atau mencoba sebuah rangkaian elektronika. Saat ini ada banyak sekali jenis Breadboard yang ada di pasaran, salah satunya seperti yang dibawah ini.

Breadboard

Posting Komentar untuk "Mengenal Komponen Elektronika Dasar"